Jumat, 04 Mei 2012

Relay Jarak / Distance Relay


            Relay Jarak merupakan proteksi utama pada penghantar transmisi baik tegangan 150 kV maupun 500 kV. rele ini bkerja dengan cara mengukur tegangan dan arus pada penghantar kemudian menghitung impedansinya. Impedansi hasil perhitungan rele kemudian di bandingkan dengan settingnya. apabila hasil perhitungan impedansi lebih kecil dari nilai setting maka rele akan memberi perintah lepas (trip) kepada PMT.

           Daerah proteksi rle dibagi dalam bentuk zona. Pada umumnya daerah proteksi dibagi menjadi 3 zona, yaitu :
1)Zona-1
   Daerah pengamanan sebesar 80-85% dari impedansi segmen yang di proteksi (ZL1)
2)Zona-2
   Zone-2 minimum adalah 120 % ZL1, sedangkan Zone-2 maksimun harus menjangkau 80% jaringan didepan yang paling pendek Z2 maks = 80%(ZL1 + 80% ZL2), tetapi tidak boleh melebihi 50% Impedansi Trafo tenaga yang ada di gardu induk depan (GI B) seperti pada gambar 2a, karena zone-2 harus berfungsi sebagai pengaman cadangan zone-1, baikdidaerah pengamanannya maupun pada jaringan didepannya.
Zone-2 min = 1,2 . ZL1
Zone-2 mak1 = 0,8 (Z L1 + 0,8. ZLY)
Zone-2 mak2 = Z L1 + 0,5. XtB
Jika jangkauan zone-2 minimum lebih besar dari zone-2 maksimum, maka setelan impedansi zone-2 diprioritaskan menggunakan nilai Z2 minimum, tetapi waktu kerja zone-2 (t2A) dinaikkan, dimana waktu tunda zone-2 (t2A) lebih besar dari waktu zone-2 didepan (t2B). Hal ini untuk memberi kesempatan kepada zone-2 distance relai di depan bekerja lebih dulu.

3)Zona-3 
Zone-3 minimum harus menjangkau 2 GI didepannya yang terjauh, maka Z3min =  1.2x( ZL1+ ZLx ) , tetapi tidak boleh melebihi 50% impedansi Trafo tenaga yang ada    di gardu induk depan    ( GI B ). Sehingga zone-3 berfungsi juga sebagai pengaman cadangan zone-2, baik didaerah pengamanannya maupun pada jaringan didepannya.
Zone-3.min = 1.2 ( ZL1 + ZLx)
Zone-3.mak = 0,8 (Z L1 + 0,5. XtB)

Skema proteksi yang lazim diguanakan adalah sebagai berikut :
Basic
Skema proteksi Basic membagi daerah proteksi rele jarak menjadi tiga tanpa komunikasi dengan GI di depannya. Skema ini memliki kelemahan, karena segmen yang diproteksi (ZL1) hanya terproteksi sebesar (80-85%) sedangkan sisanya di preotekdi dengan Zona-2, sehingga apabila terjadi gangguan yang terletak < 15% maka gangguan tidak segera diisolasi, namun menunggu setelah setelah 0.4-0.8 detik tergantung setelan waktu Zona-2 karena rele di GI depan merasakan gangguan berada di Zona-2. Hal ini bisa saja menyebakan sistem menjadi tidak stabil.






Tidak ada komentar:

Posting Komentar